Pages

Tuesday, April 21, 2015

[Tafsir Ibnu Katsir] QS. Al-Baqarah (2): 186, Doa


Written by Hani

DOA berasal dari bahasa Arab "ad-du'aa" jamak dari "da'wah". Makna doa adalah permohonan pertolongan dan bantuan seorang hamba kepada Tuhannya. Hakikat doa adalah menunjukkan kebutuhan kepada-Nya dan mengakui tidak ada daya dan kekuatan kecuali milik-Nya. Dalam doa terdapat pujian kepada Allah dan penyandaran kebaikan dan kemuliaan-Nya.

Firman Allah:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah:186)

Surat Al-Baqarah [2:186]


Pernyataan bahwa Allah adalah dekat dengan kita

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

wa-idzaa sa-alaka ‘ibaadii ‘annii fa-innii qariibun ujiibu da’wata alddaa‘i idzaa da’aani falyastajiibuu lii walyu/minuu bii la’allahum yarsyuduuna

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Saturday, April 18, 2015

Memahami Makna Hijrah & Relevansinya Saat Ini

 “Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa: 100)

Waktu demi waktu telah kita lalui, banyak kisah yang telah terlewatkan, namun sedikit di antara kita yang menyadari atau mengerti akan esensi yang terkandung dalam sejarah yang pernah dilalui, padahal Allah tidak menjadikan suatu peristiwa dengan sia-sia. Ada ibrah (pelajaran) yang patut diambil dan diingat untuk dijadikan barometer terhadap kehidupan yang akan dijelang. “Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (Yusuf: 111)

Memahami Makna Hijrah


HAMPIR dapat dipastikan, tidak ada kesuksesan tanpa sebuah prinsip. Betapapun rapinya suatu program, jika tanpa ada prinsip yang dijadikan pedoman maka tidak akan dicapai hasil yang memuaskan. Bahkan boleh jadi semuanya akan kacau tak terarah. Demikian halnya dengan program hidup manusia, mutlak memerlukan prinsip yang diharapkan menjadi dasar dalam berbuat untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Supaya semua itu dapat tercapai, maka prinsip hidup yang telah diyakini harus senantiasa dijaga, dipelihara, dilestarikan dan dipertahankan sampai akhir hayat manusia.

Sebagai seorang muslim yang taat, kita tidak boleh meninggalkan/ terlepas dari sebuah prinsip. Dan prinsip hidup kita adalah sesuatu yang paling menentukan kebahagiaan hidup dunia-akhirat. Ada tiga prinsip hidup muslim yang tercantum dalam QS. 2:218, QS. 8:174 dan QS. 9:20 yaitu iman, hijrah dan jihad atau secara umum kita sebut keyakinan, perubahan dan perjuangan. Ketiga prinsip hidup tersebut harus berjalan serasi, sejalan dan seiring agar tujuan hidup manusia —bahagia dunia-akhirat— dapat tercapai.

Menjadi Insan yang Pandai Bersyukur


REPUBLIKA.CO.ID, Dalam kitab Shahihain disebutkan Nabi SAW senantiasa menunaikan shalat malam, hingga membuat kedua telapak kaki beliau bengkak. Melihat hal itu, Siti Aisyah RA bertanya, "Mengapa engkau melakukannya, ya Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu baik yang terdahulu maupun yang terkemudian?" Nabi pun menjawab, "Tidak bolehkah aku bila menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?" (HR Bukhari)

Kisah di atas penuh dengan nilai keteladanan. Rasulullah SAW yang memiliki kedudukan mulia di hadapan Allah SWT dan segenap manusia, tidak lantas berjumawa dan lupa diri. Sebaliknya, Nabi tak melupakan nikmat yang diberikan kepadanya, dan mensyukuri karunia Allah itu sepanjang waktu.

Bersyukur Satu Kali, Bahagia Setiap Hari


REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian yang dilakukan American Psychologist tahun 2005 menunjukkan bahwa hanya dengan bertindak dan berpikir bersyukur, mampu meningkatkan 10 persen kebahagiaan dan menurunkan 35 persen gejala depresi hingga jangka waktu 3 sampai 6 bulan lamanya.

Berdasarkan penelitian tersebut, terapi bersyukur digunakan untuk mengobati pasien depresi. Caranya, pasien diperintahkan untuk menulis 3 (tiga) hal yang menurut mereka berjalan baik dalam hidupnya serta apa saja yang menyebabkannya berjalan dengan baik. Hasilnya luar biasa, tingkat kebahagiaan pasien meningkat 2 persen per harinya dan bertahan hingga seminggu lamanya. Bahkan pasien menyukai terapi ini dan mulai melakukannya sendiri di rumah.

Sunday, May 4, 2008

AL-ISLAMU diena

Assalamu'alaikum...

Duhai saudaraku;
Ini blogku yang kubuat contentnya khusus mengenai ISLAM.
Al-Islamu Diena. Islam Dien-ku. Islam agamaku.

Tentu dengan harapan blog ini bermanfaat,
dan moga-moga, tercatat pula sebagai amal shaleh...

amien, ya Mujibas-sa'ilin...

Wassalamu'alaikum;
Suprapto Estede